​Nak, janganlah kau mengabdi dan senantiasa patuh pada orang ini ya nak.
 
Karena orang ini bodoh, seringkali berbuat salah dan terbatas ilmunya. Keputusannya pun tidak selalu tepat.

Jangan pula kau jadikan orang ini tempat bergantung nak. Karena ia hanya makhluk lemah. Mengurus dirinya saja sering tak beres, apalagi mengurus semuanya sendirian.

Nak, janganlah kau puja orang ini berlebihan. Jangan pernah kau anggap ia segalanya bagimu lah, ia pelita hidupmu lah, ataupun karena jasanya lah kamu hidup di dunia ini. 

Bukan Nak, sama sekali bukan!
Orang ini hanya bagian dari rencana Tuhanmu. Ia hanya melakukan apa yang Tuhanmu ilhamkan pada hati dan pikirannya. Dan ketahuilah Nak, tanpa dirinya pun kau akan tetap hidup dengan baik atas kuasa Tuhanmu.

Nak, lihatlah.. 

Orang ini memang akan selalu menginginkan kebaikan untukmu dan berusaha keras untuk merawatmu, menjagamu, dan membahagiakanmu seumur hidupnya. 

Tapi ia tidak tau segalanya tentangmu. Ia tidak selalu tau apa yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi padamu setiap waktu. Ia juga tidak tau apa sebetulnya yang ada dalam hati serta pikiranmu. Dan ia selalu dalam kebimbangan dalam memikirkan hal apa yang paling baik untukmu.

Oleh karena itu Nak, patuhlah hanya pada Allah dan Rasul-Nya. Mengabdilah hanya pada kebenaran dan ikutilah setiap petunjuk yang datang dari-Nya.

Karena Allah lah yang paling tau segala hal yang terjadi padamu setiap waktu.

Ia lah yang paling mengetahui apa yang ada dalam hati dan pikiranmu. Bahkan Ia mengetahui segala hal dalam dirimu yang tak pernah kau sadari. 

Dia lah yang paling mengerti dirimu sepenuhnya, Nak.
Dia Maha Kuat dan Berkuasa. Milik-Nya lah segala hal yang ada di dunia ini. Dan Ia lah yang paling tepat segala keputusan dan perhitungannya. 

Maka bergantunglah hanya pada-Nya.
Orang ini, Bundamu.. Tak jauh berbeda darimu. Bunda hanya manusia biasa yang senantiasa melakukan kesalahan.

Cukuplah segala kebaikan yang Bunda lakukan padamu itu, kau balas dengan perbuatan-perbuatan baikmu saja.

“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”

[Al-Israa’ : 23-24]